Ketika ijab kabul diucapkan, maka pada saat itu juga suami mengemban tanggungjawab terhadap istrinya. Terutama soal nafkah lahir dan batin.
Namun apa daya, jangankan nafkah lahir, semenjak dinikahi pada 2015 lalu MY (21) malah kerap dihadiahi pukulan oleh suaminya, Mukidi (25).
Tak ada kebahagiaan yang diberikan, justru hanya penderitaan.
Tapi MY memilih tetap bertahan dan bersabar, karena percaya suaminya akan segera berubah.
Namun itu hanya menjadi angan semata.
Bahkan pada 16 September tengah malam lalu, ketika dirinya meminta sang suami untuk bekerja agar dapat memenuhi kebutuhan, suaminya kembali melakukan tindak KDRT.
Kali ini bahkan menggunakan alat senjata tajam berupa golok.
Suami kejamnya itu masuk ke rumah dan langsung menghayunkan golok ke kepalanya sebanyak dua kali.
Selanjutnya, Mukidi ingin membacok bagian leher namun berhasil MY tangkis hingga mengakibatkan satu ruas jarinya putus, melansir Tribunnews.com.
Korban yang tak sanggup lagi akhirnya memilih melaporkan suaminya ke polisi.
Akibat penganiayaan itu, ayahnya, Ahmad Murzi (50), terluka di wajah dan bibir. Sementara pamannya, Syahrial, mengalami luka bacok di bagian kaki kanan.
Seorang pemuda di Serdang Bedagai, Sumut, gelap mata hanya karena tidak diberi uang. Dia memukuli ayahnya dan membacok pamannya yang coba melerai.
Pemuda yang menganiaya ayah dan pamannya bernama Ahmad Fadli alias Fadli (19).
“Penganiayaan itu dilakukan di rumah mereka di Dusun III, Desa Senah, Kecamatan Pegajahan, Kabupaten Sedang Bedagai, Senin (21/9) sekitar pukul 17.30 WIB,” kata Kapolres Serdang Bedagai AKBP Robinson Simatupang kepada wartawan, Rabu (23/9).
Akibat penganiayaan itu, ayahnya, Ahmad Murzi (50), terluka di wajah dan bibir. Sementara pamannya, Syahrial, mengalami luka bacok di bagian kaki kanan.
Robinson menjelaskan, peristiwa itu diawali pertengkaran antara Fadli dengan ayahnya. Pemuda itu marah-marah karena tidak diberi uang.
“Pelaku tiba-tiba langsung memukuli membabi-buta beberapa kali sehingga mengenai bibir dan mengalami luka serta mengeluarkan darah,” ungkapnya.
Murzi yang ketakutan akhirnya kabur ke rumah adiknya, Syahrial, yang juga di desa yang sama. Di sana dia menceritakan perbuatan putranya.
Syahrial kemudian menemani abangya pulang. Namun, setibanya di depan pintu, Fadli langsung memukul wajah ayahnya.
Sahrizal coba melerai. Namun, Fadli mengambil parang dari belakang rumah. Dia membacok kaki kanan pamannya.
Kedua korban kemudian mundur, sedangkan Fadli mengunci semua pintu rumah. Dia menghunus sebilah parang sambil mengancam siapa saja yang nekat masuk ke rumah.
Kejadian itu kemudian dilaporkan ke Kepala Desa Sena dan diteruskan ke Polsek Perbaungan. Sekitar pukul 00.30 WIB, Fadli diamankan.
“Kita juga mengamankan barang bukti sebilah parang dengan gagang berwarna hitam,” tutup Robinson.
Nuraini janda 3 anak tinggal di rumah reot samping makam suami Janda tiga anak ini hudpunya sungguh meprihatinkan dirinya bersama anak anaknyaharus tidur disebuah gubuk dan ditemnai kuburan sang suami.
Nuraini janda tiga anak selama tiga tahun harus tinggal ditempat yang sebenarnya gak layak huni di di bilangan Kampung Jaletreng, Serpong, Tangerang Selatan.
Kondisi rumahnya sebenarnya bisa dikatakan tidak layak huni, atapnya yang terbuat dari genteng sudah terlihat renggang dan ada yang ditutup dengan terpal sudah pasti jika hujan bocor.
Lalu dari pintu depan, rumah non-permanen itu langsung terlihat spring bed usang cukup besar.
Alasnya sudah ada yang terlapisi coran semen sebagian.
Namun saat memasuki bagian belakang, dapur dan kamar mandi, kondisinya mengenaskan.
Alas tanah, perkakas yang sudah rusak banyak diletakkan begitu saja.
Atap kamar mandi bahkan sudah tidak tertutup karena bangunan miring asbab diterpa angin.
Sebelum tinggal digubuk reot ini Nuraini beserta keluarganya sempat tinggal di rumah mertua, namun rumah itu harus di jual lantaran untuk memenuhi kebuthan keluarga.
Setelah rumah dijual Nuraini tinggal di gubuk yang dulunya dijadikan tempat berteduh jika usai selesai berladang, karena suaminya kerja serabutan dan tak mampu biaya kontrak akhirnya gubuk itu mereka jadikan rumah seadanya untuk tinggal.
“Tadinya kan tani, kan pohon kacang buat neduh.
Karena suami saya enggak punya uang enggak kerja jadi dijadiin rumah,” ujar Nuraini.
Pada 21 Agustus 2020 lalu, sang suami meninggal dunia dan dimakamkan persis di sebelah rumah reot itu.
Selama 4 Tahun tinggal dirumah yang tak layak hunui keluarga mereka sering kedatangan tamu hewan hewan berbahaya seperti ular dan kalajengking.
Nuraini sempat mendengar rumahnya akan dipugar pemerintah kota Tangsel, dan iapun bersedia.
“Niatnya mau dirapihin sama keluarga, kalau ada uang.
Nanti mau ditambal triplek. Keluarga saya juga sama ekonominya,” ujarnya.
Demi nikah lagi bebrbagai cara dilakukan oleh pria ini salah satunya pura pura terpapar Covid 19 kepada Istrinya.
Betapa bingungnya hati istri ketika ditelpon suamninya dan memberitahu jika si suami kini sedang postif Corona.
Nah hal inilah yang dirasakan sorang istri di India, ia mendapatkan kabar dari suaminya bernaa Mishra jika dirinya terpapar virus mematikan itu dan ingin mengakhiri hidupnya.
Panik mendengar kabar buruk istri Mishra kemudian mnghubungi keluarga Mishra untuk meminta pertolongan namun keluarga memyaraknkan untuk melapor polisi.
Setelah dilakukan penyelidikan oleh polisi akhirnya diketahui jika Mishra berbohong telah positif covid 19, terungkap pula alasan ia bebohong ternyata mau kabur demi bisa nikah lagi dengan selingkuhannya.
Tak hanya sampai disitu ketika istri pergi ke pruahaan tempat Mishra bekerja juga terungkap masalah baru dirinya sudah dipceat karena
Akhirnya, setelah berbicara dengan beberapa temannya, mereka tahu bahwa dia telah berselingkuh.
“Kami mengirim tim ke lokasi terakhirnya, di mana kami mendapatkan sepeda motor dan kuncinya, tas punggung yang dia bawa untuk bekerja, dan helm,” kata seorang petugas polisi dikutip dari Indian Express, Kamis (24/9/2020).
Mishra dipecat dari pekerjaannya karena terlibat dalam penipuan keuangan baru-baru ini. Dia telah berselingkuh selama beberapa tahun dan ingin menyingkirkan istri dan putrinya. Ia pun merencanakan penyakitnya dan terkesan seperti melakukan upaya bunuh diri.
Polisi akhirnya melacak Mishra ke kota Indore, di mana dia dilaporkan tinggal bersama kekasihnya. Pria 28 tahun itu berharap keluarganya menganggap dirinya sudah mati.
Hati istri mana yang gak sakit jika mengetahui suami nikah lagi dengan wanita lain seperti itulah yang diraskan mama muda ini hingga nekat pukul imam masjid yang lagi solat gara gara tahu pak imam menikahkan suaminya dengan wanita lain yang lagi hamil.
Kejadian ini terjadi di Desa Kaballangang, Pinrang, Sulawesi Selatan, viral di media sosial.
Seorang imam masjid bernama Asgan (47) dipukul oleh seorang emak-emakmuda bernama Fitri (30) pada Selasa (22/9/2020) saat dirinya sedang melaksana kan solat di sebuah masjid.
Menurut keterangan dari Kanit Reskrim Polsek Duampanua Ipda Suharman Tahir, Firi emosi dan dendam kepada Asgan sebab telah menikahkan suaminya dengan wanita lain tanpa sepengetahuan dirinya.
Akibatnya Fitri emosi hingga nekat melakukan tindakan kekerasan berupa pemukulan menggunakan balok ke arah punggung yang mengakibatkan Asgan pun terjatuh
“Hantaman kayu itu pun mengenai punggung Asgan, hingga menyebabkannya terjatuh,” kata Suharman.
“Dipukul dua kali menangkis, sehingga jari-jari tangannya terluka,” sambungannya.
Tak Terima dipukul akhirnya Asgan mengadukan kasusnya ke Polisi, dan polisi sedang menangani kasus ini.
Korban dan pelaku serta suaminya telah dimintai keterangan.
Setiap hubungan memiliki masalah tersendiri yang harus dilewati. Beberapa orang menghindari pertengkaran dalam sebuah hubungan, namun ternyata jika pertengkarannya baik justru akan memperkuat hubungan.
Hubungan yang adem awem bukan berarti baik-baik saja bisa jadi karena pasangannya sama-sama menyembunyikan kekecewaan dalam-dalam hanya karena tidak mau ribut dengan pasangan
Padahal kamu dan pasangan tak perlu menghindari pertengkaran karena dengan pertengkaran itulah bisa menyamakan pemahaman satu sama lain. Lewat bertengkar kamu juga diuji untuk mempertahankan hubungan.
Penelitian yang dilakukan di Florida State dalam Science Daily mengatakan bahwa kalau pasangan terbuka menunjukkan marahnya di awal pernikahan justru berpotensi pernikahannya akan lebih bahagia kedepannya.
Sekitar 44% pasangan yang sudah menikah percaya bahwa bertengkar lebih dari sekali dalam seminggu justru akan membantu menjaga hubungan tetap sehat dan produktif dalam waktu yang lama.
Pasangan yang berdebat dengan damai akan memiliki hubungan yang awet. Meski ada kesalahpahaman yang sering muncul disebabkan oleh cinta mereka benar dan tulus.
1. Mengurangi Rasa Bosan Dalam hubungan pasti ada hal-hal yang tidak disukai satu sama lain. Semakin lama hubungan pasti timbul perasaan bosan, namun hal tersebut tidaklah buruk.
Pertengkaran akan membuat hubungan lebih menarik dan mengurangi rasa bosan, karena setelah pertengkaran reda perasaan sayang pun akan semakin mendalam.
2. Mengungkapkan Keinginan Satu Sama Lain Secara tidak sadar, orang yang bertengkar itu hanya mengeluarkan hasrat yang ada didalam diri mereka. Karena setelah itu hubungan akan lebih bergairah.
Lebih baik mengeluarkan emosi dari pada menahannya, selesaikan masalah secara positif jika ingin memiliki hubungan yang tetap kuat.
3. Membuat Hubungan Langgeng Kesalahan terbesar pasangan adalah menghindari pertengkaran. Pahal saat bertengkar selalu ada yang salah namun tidak mau mengakui dan tidak mengatakan apa-apa.
Komunikasi yang terjadi justru akan mengakhiri sebuah hubungan, karena kamu merasa tak akan didengar dan tak ada hasilnya meski harus mendiskusikan masalah yang ada.
4. Meredakan Dendam Memiliki pasangan yang menghindari masalah itu sulit, padahal setiap pasangan pernah dikecewakan bahkan merasa dendam kepada pasangannya.
Hubungan akan menjadi tidak sehat jika dibiarkan dan tidak dibicarakan, maka cara menyelesaikan masalah ini adalah mengeluarkan perasaan negatif.
5. Memperkuat Koneksi Dengan Pasangan Saat berdebat dengan pasangan ternyata sedang belajar banyak tentang pasangan juga diri sendiri. Masalah kecil menungkapkan sifat asli masing-masing, sehingga keduanya akan belajar cara berkompromi dan memperkuat satu sama lain.
6. Tanda Hubungan Sehat Psikolog percaya bahwa salah satu tanda hubungann sehat itu adalah pertengkaran. Pasangan yang tidak pernah bertengkar menandakan ada sesuatu yang tidak beres.
7. Membuat Komunikasi Lebih Mudah Agar memiliki hubungan yang baik itu perlu keterbukaan, saling mengambil tanggung jawab dan saling mendengarkan satu sama lain.
Bertengkar adalah komunikasi yang paling jujur, merasa lebih intim dan belajar berkomunikasi dengan cara yang produktif.
8. Bertengkar Itu Artinya Peduli Mungkin kamu membiarkan pasangan yang membuatmu kesal namun semua itu tidaklah baik, jika ada hal yang tidak disukai lebih baik katakan meski harus bertengkar. Karena kamu peduli dengan hubungannya sehingga ingin lebih baik kedepannya.
9. Tanda Hubungannya Matang Menghindari masalah bukan cara terbaik membangun hubungan yang tahan lama. Jika bisa berbicara dengan jelas saat bertengkar jutstru menandakan hubungan itu siap ke jenjang selanjutnya.
Semakin dewasa seseorang tidak perlu berteriak saat bertengkar, cukup berusaha menyampaikan apa yang salah dengan argumen yang sehat demi meningkatkan hububungan.
Baru-baru ini media sosial viral soal curhatan wanita yang diceraikan suaminya gegara meminta nafkah Rp 1 Juta perbulan.
Rupanya wanita itu mengaku meminta nafkah sebesar itu lantaran sudah memiliki dua anak.
Sebelumnya, ia mengaku tak diberi nafkah oleh suaminya hingga harus dibantu ayahnya, namun semenjak ayahnya sakit, ia tak bisa lagi mendapatkan bantuan keuangan.
Kisah itu diunggah oleh akun TikTok @khoirohummah, Jumat (18/9/2020)
Video curahan hati (curhat) yang menjadi viral tersebut telah ditonton sebanyak 2 juta kali.
“Punya mantan suami, entah gua keterlaluan apa gimana.
Cuma gara-gara gua kasih pilihan.
Pilih mundur apa kasih nafkah 1 juta perbulan untuk 2 anak.
Karna gua cape udah nikah minta makan sama bokap gua.
Dan dia memilih nyerah dan mundur.
Dan disitulah cerita ending perceraian terjadi,” tulis pengunggah.
Saat dihubungi, perempuan bernama Ummah (27) itu menyampaikan cerita di balik unggahannya.
Ibu rumah tangga asal Bogor, Jawa Barat, ini mengaku menikah dengan mantan suami pada 2014 silam.
Keduanya bercerai pada 2017, setelah Ummah memberikan pilihan mundur atau memberi nafkah Rp 1 juta itu.
Ia mengatakan, mantan suaminya itu tak pernah memberikan nafkah padanya.
Ummah baru mendapat sejumlah uang, saat tengah mengandung dan tak lagi bekerja.
“Dari setelah nikah memang enggak pernah dikasi gaji sama dia,” ungkapnya kepada Tribunnews.com, Senin (21/9/2020).
“Mungkin dia menyepelekan nafkah, karena aku juga bekerja.”
“Setelah hamil dan enggak punya pemasukan, dia sempat ngasih tapi enggak seberapa.”
“Kadang Rp 10 ribu, Rp 15 ribu. Enggak rutin setiap hari,” jelas Ummah.
Dirinya berujar, mendapat bantuan dari orangtua saat masih bersama sang mantan suami.
“Aku bisa bertahan saat enggak kerja, karena masih ada bapak aku yang bantu.”
“Dia kasih aku Rp 20 ribu sehari, jadi aku masih bisa bersyukur saja,” ungkapnya.
Mantan suaminya itu juga sering membeli barang yang bukan untuk kebutuhan rumah tangga.
Bahkan, biaya lahiran anak kedua Ummah saat itu harus dibantu oleh ibu mertuanya.
“Aku suruh nabung untuk melahirkan, uangnya pun malah untuk beli PC komputer.”
“Aku tanya untuk apa, dia hanya jawab cuma untuk main game, bukan karena ada usaha.”
“Akhirnya biaya lahiran pun dari ibu mertua,” terang perempuan itu.
Sebelum terjadi perceraian, Ummah sempat bekerja lagi demi kebutuhannya dan sang anak.
Saat itu, ia masih berharap sikap suaminya saat itu berubah menjadi lebih baik.
“Setelah melahirkan, aku kerja lagi karena kebutuhan gede,” katanya.
“Aku enggak minta cerai dari awal, karena ada bapak yang bantu.”
“Berharap dengan adanya anak kedua, dia akan sadar,” imbuh dia.
Ummah lalu meminta suaminya saat itu untuk memberikannya nafkah.
Ia pun mencurahkan semua keluhannya selama menikah.
“Saat itu bapak aku jatuh sakit, di situ dia sudah enggak bisa bantu aku lagi.”
“Aku menuntut suami karena aku udah buntu. Aku bilang selama menikah enggak pernah dapat nafkah.”
“Untuk kali ini aku minta Rp 1 juta per bulan, karena anak sudah dua,” jelasnya.
Namun, suaminya saat itu tak menghiraukan permintaannya.
Ummah pun sudah tak tahan lagi, dan akhirnya memberikan dua pilihan tersebut.
“Sampai emosi meledak saya marah sejadi-jadinya, dan bikin pertanyaan.”
“Aku berharap dia jawab, diusahain atau apa. Tapi dia milih pergi,” ungkapnya.
“Sampai sekarang pun anaknya enggak diingat sama dia,” pungkas Ummah.
Percaya tidak percaya, uang bisa membuat seseorang gelap mata dan kehilangan akal sehatnya. Peristiwa berikut ini menjadi salah satu gambarannya. Dimana seorang suami nekat mendorong istrinya ke dalam jurang demi mendapatkan uang asuransi.
Untuk memuluskan aksinya ini, seperti dilansir tribunstyle.com, Ahn Du, nama suami kejam tersebut, berpura-pura mengajak istrinya yang bernama Vuong untuk jalan-jalan ke Taman Nasional Pha Taem, Thailand.
Dari perjalanan hingga di lokasi wisata, Ahn Du bersikap begitu manis kepada istrinya. Dia memanja-manjakan istrinya yang sedang mengandung anak pertama mereka.
Bahkan di lokasi terakhir, di tepi sebuah jurang, Ahn Du masih berpura-pura memanjakan istrinya dengan memeluknya dari belakang, mengelus calon bayi mereka yang berusia 3 bulan, serta menciumnya dengan penuh gairah, sebelum akhirnya dengan sengaja mendorong istrinya sambil berkata, “Mati kamu!”.
Polisi menunjukkan jurang lokasi tempat Du sengaja mendorong istrinya Sekira empat puluh menit berlalu, Du pergi meninggalkan lokasi, karena menganggap istrinya telah tewas.
Namun jauh dari bayangannya, istrinya ternyata berhasil selamat berkat dahan pohon, meski alami luka parah dan kehilangan janin di dalam kandungannya.
Kehidupan Vuong inilah yang akhirnya menguak motif kejahatan Du, dan menghantarnya ke sel tahanan. Du dijatuhi hukuman seumur hidup sebagai bentuk pertanggungjawaban dari perbuatan kejinya itu.