Curhat Anak Punk, Rindu Mencar Ilmu Agama Dan Ingin Mampu Mengaji. Awalnya 'Disogok' Bakso

Sedang Viral :

Setiap orang tentunya mempunyai pengalaman yang berwarna dalam kehidupannya, apalagi aktif di kehidupan luar. Dan untuk setiap orang ini tidak mampu dinilai dari kondisi fisiknya saja mirip apa, karena penampilan jelek bukan berarti selamanya demikian.

Sahabat, anak jalanan dan anak punk kerap dipandang sebelah mata. Bahkan label pembuat onar dan biang kerusuhan sering tersemat pada mereka. Hidup di jalanan mereka terbiasa bertindak liar dan tak tahu aturan. Bahkan tak sedikit yang alhasil terbiasa dengan narkoba, tindak kriminal, dan hal semisal sampai hati mereka semakin kosong dan hampa.

Sayangnya, tak banyak yang memandang mereka sebagai objek dakwah yang perlu dirangkul dengan penuh kasih sayang. Namun, tidak dengan Wawan. Ia sadar betul bahwa belum dewasa inilah ladang dakwah yang perlu ditaklukkannya.

Wawan dan komunitas Senter, awalnya membayar gerobak bakso dan mentraktir belum dewasa punk ini makan sepuasnya. Ia mengumpulkan belum dewasa itu di sebuah ruangan dan mendatangkan seorang ustadz untuk mengajari mereka mengaji dan mencar ilmu agama secara sedikit demi sedikit dan pelan-pelan.

Tentu saja, bukan hal gampang. Mereka bertindak acuh, ribut sendiri, bahkan tertidur di kelas. Namun Wawan dan timnya pantang menyerah. Mereka memilih jalan dakwah ini dan bersabar di atasnya.

Lambat laun, belum dewasa jalanan itu menjadi terbiasa berkumpul dan belajar agama. Hingga jadinya, mereka punya kesadaran sendiri untuk datang mengaji. Bahkan saat komunitas Senter menghadapi hambatan sehingga vakum selama setahun, anak-anak jalanan ini yang justru mendatangi Wawan. Mereka curhat mengatakan rindu untuk belajar agama lagi dan ingin bisa mengaji. Mereka meminta Wawan kembali mengajari mereka.

Maka, wawan dan komunitasnya pelan-pelan mengaktifkan kembali pengajian dan alhamdulillah berjalan hingga hari ini. Aktivitas mengaji Komunitas Senter ini mulanya digelar pada Kamis malam di Masjid Sekolah Terminal (Master) Depok. Namun kini, pengajian digelar pada Jumat malam.

Melalui kegiatan ini, Wawan berharap bisa mengubah stigma jelek masyarakat terhadap anak punk. Menurut Wawan, sehabis bergaul dengan mereka, beliau menemukan nilai positif dari belum dewasa tersebut, rasa solidaritas yang tinggi dan kemampuan bertahan hidup dalam beragam situasi tak menentu.

Wawan berharap, apa yang dilakukan komunitasnya memberi dorongan perubahan ke arah yang lebih baik, bukan hanya kepada bawah umur tersebut tapi juga masyarakat sekitar.

Anak-anak punk pada dasarnya juga merindukan oase atas kegersangan jiwa mereka. Dan, apa yang dilakukan Wawan supaya menjadi wangsit bagi kita semua untuk mampu berbuat serupa bagi sekitar kita.

Sesungguhnya, setiap insan bagaimanapun 'casing'nya memiliki fitrah kebaikan di sudut hatinya. Terkadang, dengan stimulus yang tepat maka kebaikan itu akan melesat keluar dan memberi warna yang lebih cerah bagi dunia ini.

---

Sumber Referensi:

manaberita.com

Sumber https://informasi.lagioke.net

Artikel Terkait

Curhat Anak Punk, Rindu Mencar Ilmu Agama Dan Ingin Mampu Mengaji. Awalnya 'Disogok' Bakso
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email