Usai Penimbun Masker Kena Hukuman Alam, Sekarang Giliran Salah Seorang Penimbun Hand Sanitizer Menjerit Alasannya Rugi Rp150 Juta

Sedang Viral :

Mungkin pepatah sudah memeringatkan dimana sesuatu yang berlebihan tidaklah baik, apalagi jikalau pedagang dadakan dimana asal-asalan saja kalau membeli suatu dan menjualnya kembali.

Seperti momen epic kemarin, dimana dikala awal pandemi virus corona, masker juga hand sanitizer sangatlah diperlukan banyak orang, sehingga langka dan harga meroket. Tapi kini sudah mulai terkenali lagi, namun masih ada saja yang menimbun.

Beberapa hari kemudian, kita dihebohkan oleh para penjual masker yang merugi hingga miliaran rupiah. 

Sebelumnya, ia menimbun sampai berdus-dus masker yang dibeli dengan harga normal, lalu dijualnya dengan harga tinggi saat pandemi corona.

Sayang, harga masker kembali normal usai banyak perusahaan membuat masker besar-besaran, begitu juga dengan masyarakat yang menciptakan masker sendiri.


Penimbun pun stres dan merugi. Bukannya didukung, para warganet malah membully sang penimbun itu. 

Cerita ini dibagikan dalam sebuah akun twitter ini.

Akun Twitter @cewegendut tampak mengobral masker yang diduga selama ini telah beliau timbun.

Twitter please do yourmagic.

JUAL RUGI masker Multi One plus, 150 ribu/box isi 50. Ada 25 karton, 1 karton 40 box.

Plis Jual Murah Lagi Butuh Duit, habis kena petaka.

Itu aku rugi, belinya 185 ribu.


Alih-alih mendapatkan simpati, warganet justru melontarkan cacian yang pedas.

KINI PENIMBUN HAND SANITIZER JUGA RUGI 

Usai timbun masker, penimbun hand sanitizer juga dikabarkan mengalami kerugian besar.

Sama dengan penjual masker, penjual hand sanitizer ingin menerima untung besar dengan menimbunnya. 

Awalnya harga satu liter hand sanitizer hanya puluhan ribu, tapi dikala pandemi, mereka menjualnya sampai ratusan ribu rupiah.

Namun, alasannya adalah bisa dibentuk sendiri di rumah dan cara pembuatannya tak sulit, banyak perusahaan atau mahir farmasi yang membuat sendiri hand sanitizer, kesudahannya produk itu kelebihan pasokan dan harganya jatuh. 

Hal ini tentu menciptakan oknum yang menimbun alat-alat kesehatan itu merugi dengan nilai yang kerugian yang tak sedikit.

"Tuh, hand sanitizer juga banyak kini," lanjutnya lewat seseorang yang di twitter merespons penimbun hand sanitizer yang .

Selain itu, masalah hukuman alam terhadap penimbun juga terjadi di negeri seberang, Australia. 

Dilansir dari ABC News, seorang laki-laki di salah satu kota Australia Adelaide berusaha mengembalikan barang dengan nilai ribuan dolar (atau ratusan juta) ke supermarket lokal.

Ia melaksanakan hal itu untuk menerima laba saat terjadi panic buying di negeri kangguru itu.

Direktur Drakes Supermarkets, John-Paul Drake mengatakan, laki-laki itu menelepon supermarket dan berharap mampu pengembalian uang setelah membeli 132 bungkus tisu toilet dan 150 botol hand sanitizer ukuran satu liter.

Pria itu telah membeli barang bernilai sekitar $10.000 dolar atau sekitar Rp150 juta dengan dukungan  tim penimbun', dikala kepanikan pembelian melonjak sekitar empat minggu lalu.

Penjualan online di situs eBay juga ditutup, jadi mereka tidak bisa mengambil untung.

Pelaku mempunyai tim yang bertugas membeli produk, jumlahnya bahkan mencapai 20 orang.

Penimbunan semacam itu sebagai hal yang memalukan.

Menurut Drake, semua supermarket harus bersatu untuk memberi batasan pembelian pada produk-produk seperti tisu toilet dan hand sanitizer selama pandemi corona berlangsung.

Sumber https://isu.lagioke.net

Artikel Terkait

Usai Penimbun Masker Kena Hukuman Alam, Sekarang Giliran Salah Seorang Penimbun Hand Sanitizer Menjerit Alasannya Rugi Rp150 Juta
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email